Pemeriksaan Bawaan Para Jemaah |
Sapekerap.blogspot.com 27/09/2013 - Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji Embarkasi Surabaya menemukan 19 koper ukuran 30 kilogram milik
calon haji dari Kloter 32 dan 33 asal Sumenep, Madura, yang penuh berisi jamu
dengan dominasi merek "Rumput Patimah”.
"Ini modus. Saya yakin ada yang pesan dari Arab untuk dijual lagi di sana. Apalagi orang Arab juga suka jamu ramuan Madura sehingga keuntungannya berlipat," kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya, Fatchul Arif, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya kepada Sapekerap.blogspot.com…
Ia menjelaskan, petugas semula menemukan 1.290 kemasan kecil (sachet) jamu. "Jamu yang dibungkus 129 kotak kecil itu milik jemaah dari Dungkek, Sumenep," katanya. Ternyata 18 koper lain juga berisi jamu dengan jumlah lebih banyak lagi. Selain itu, juga ditemukan kain batik Madura, petis, rokok, dan bahan kerupuk.
“Itu bukan punya saya. Saya membawa ini untuk teman yang bermukim di sana. Saya enggak tahu kalau tidak boleh," kata Amir, salah satu pembawa jamu. Calon jemaah akhirnya hanya diperbolehkan membawa masing-masing 20 sachet jamu… (AL/Sapekerap.blogspot.com)
"Ini modus. Saya yakin ada yang pesan dari Arab untuk dijual lagi di sana. Apalagi orang Arab juga suka jamu ramuan Madura sehingga keuntungannya berlipat," kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya, Fatchul Arif, di Asrama Haji Embarkasi Surabaya kepada Sapekerap.blogspot.com…
Ia menjelaskan, petugas semula menemukan 1.290 kemasan kecil (sachet) jamu. "Jamu yang dibungkus 129 kotak kecil itu milik jemaah dari Dungkek, Sumenep," katanya. Ternyata 18 koper lain juga berisi jamu dengan jumlah lebih banyak lagi. Selain itu, juga ditemukan kain batik Madura, petis, rokok, dan bahan kerupuk.
“Itu bukan punya saya. Saya membawa ini untuk teman yang bermukim di sana. Saya enggak tahu kalau tidak boleh," kata Amir, salah satu pembawa jamu. Calon jemaah akhirnya hanya diperbolehkan membawa masing-masing 20 sachet jamu… (AL/Sapekerap.blogspot.com)
Posting Komentar