Sejarah Sumenep jaman dahulu
diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep.
Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang
memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.
Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.
JAMAN PEMERINTAH
KERAJAANARYA WIRARAJA
Arya
Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269,
yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin
oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang
berasal dari desa Nangka Jawa Timur ini memiliki pribadi dan
kecakapan/kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang
pakar dalam ilmu penasehat/pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan
terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :
Mendirikan Majapahit bersama dengan Raden
Wijaya.
Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya
dari tanah Jawa.
Dalam usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat
menanjak. Mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari kemudian dipromosikan oleh
Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, kemudian
dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit dan
bertugas di Lumajang. Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di
ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. kekuasaan diserahkan kepada
saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di
wilayah Sumenep juga. Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya
Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung. Dan selanjutnya diganti
oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama
Panembahan Djoharsari. Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama
Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang
kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan
Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang
kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).
PANGERAN
JOKOTOLE (Pangeran Secodiningrat III)
Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang
ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole da adiknya bernama Jokowedi lahir
dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari
perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12). Karena
hasil dari perkawinan Bathin itulah, maka banyak orang yang tidak percaya. Dan
akhirnya, seolah-olah terkesan sebagai kehamilan diluar nikah. Akhirnya
menimbulkan kemarahan kedua orang tuanya, sampai akan dihukum mati. Sejak
kehamilannya, banyak terjadi hal-hal yang aneh dan diluar dugaan. Karena takut
kepada orang tuanya maka kelahiran bayi RA Potre Koneng langsung diletakkan di
hutan oleh dayangya. Dan, ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian disusui
oleh kerbau miliknya.
Peristiwa kelahiran Jokotole, terulang lagi
oleh adiknya yaitu Jokowedi. Kesaktian Jokotole mulai terlihat pada usia 6
tahun lebih, seperti membuat alat-alat perkakas dengan tanpa bantuan dari alat
apapun hanya dari badanya sendiri, yang hasilnya lebih bagus ketimbang ayah
angkatnya sendiri. Lewat kesaktiannya itulah maka ia membantu para pekerja
pandai besi yang kelelahan dan sakit akibat kepanasan termasuk ayah angkatnya
dalam pengelasan membuat pintu gerbang raksasa atas pehendak Brawijaya VII.
Dengan cara membakar dirinya dan kemudian menjadi arang itulah kemudian lewat
pusarnya keluar cairan putih. Cairan putih tersebut untuk keperluan pengelasan
pintu raksasa. Dan, akhirnya ia diberi hadiah emas dan uang logam seberat
badannya. Akhirnya ia mengabdi di kerajaan Majapahit untuk beberapa lama.
Banyak kesuksessan yang ia raih selama
mengadi di kerajaan Majapahit tersebut yang sekaligus menjadi mantu dari Patih
Muda Majapahit. Setibanya dari Sumenep ia bersama istrinya bernama Dewi Ratnadi
bersua ke Keraton yang akhirnya bertemu dengan ibunya RA Potre Koneng dan
kemudian dilantik menjadi Raja Sumenep dengan Gelar Pangeran Secodiningrat III.
Saat menjadi raja ia terlibat pertempuran besar melawan raja dari Bali yaitu
Dampo Awang, yang akhirnya dimenangkan oleh Raja Jokotole dengan kesaktiannya
menghancurkan kesaktiannya Dampo Awang. Dan kemudian kekuasaannya berakhir pada
tahun 1460 dan kemudian digantikan oleh Arya Wigananda putra pertama dari
Jokotole.
RADEN
AYU TIRTONEGORO DAN BINDARA SAOD
Raden Ayu Tirtonegoro merupakan satu-satunya
pemimpin wanita dalam sejarah kerajaan Sumenep sebagai Kepala Pemerintahan yang
ke 30. Menurut hikayat RA Tirtonegoro pada suatu malam bermimipi supaya Ratu
kawin dengan Bindara Saod. Setelah Bindara Saod dipanggil, diceritakanlah mimpi
itu. Setelah ada kata sepakat perkawinan dilaksanakan, Bindara Saodmenjadi
suami Ratu dengan gelar Tumenggung Tirtonegoro.
Terjadi peristiwa tragis pama masa
pemerintahan Ratu Tirtonegoro. Raden Purwonegoro Patih Kerajaan Sumenep waktu
mencintai Ratu Tirtonegoro, sehingga sangat membenci Bindara Saod, bahkan
merencanakan membunuhnya. Raden Purwonegoro datang ke keraton lalu mengayunkan
pedang namun tidak mengenai sasaran dan pedang tertancap dalam ke tiang
pendopo. Malah sebaliknya Raden Purwonegoro tewas di tangan Manteri
Sawunggaling dan Kyai Sanggatarona. Seperti diketahui bahwa Ratu Tirtonegoro
dan Purwonegoro sama-sama keturunan Tumenggung Yudonegoro Raja Sumenep ke 23.
Akibatnya keluarga kerajaan Sumenep menjadi dua golongan yang berpihak pada
Ratu Tirtonegoro diperbolehkan tetap tinggal di Sumenep dan diwajibkan merubah
gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji untuk tidak akan menentang Bindara
Saod sampai tujuh turunan. Sedang golongan yang tidak setuju pada ketentuan
tersebut dianjurkan meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan,
Sampang atau Bangkalan.
PANEMBAHAN
SOMALA
Bandara Saod dengan isterinya yang pertama di
Batu Ampar mempunyai 2 orang anak. Pada saat kedua anak Bindara Saod itu datang
ke keraton memenuhi panggilan Ratu Tirtonegoro, anak yang kedua yang bernama
Somala terlebih dahulu dalam menyungkem kepada Ratu sedangkan kakaknya
mendahulukan menyungkem kepada ayahnya (Bindara Saod). Saat itu pula keluar
wasiat Sang Ratu yang dicatat oleh sektretaris kerajaan. Isi wasiat menyatakan
bahwa di kelak kemudian hari apabila Bindara Saod meninggal maka yang
diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah Somala. Setelah
Bindara Saod meninggal 8 hari kemudian Ratu Tirtonegoro ikut meninggal tahun
1762, sesuai dengan wasiat Ratu yang menjadi Raja Sumenep adalah Somala dengan
gelar Panembahan Notokusumo I.
Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau.
Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau.
SULTAN
ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT
Sultan Abdurrachman Pakunataningrat bernama
asli Notonegoro putra dari Raja Sumenep yaitu Panembahan Notokusumo I. Sultan
Abdurrachman Pakunataningrat mendapat gelar Doktor Kesusastraan dari pemerintah
Inggris, karena beliau pernah membantu Letnan Gubernur Jendral Raffles untuk
menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu kedalam bahasa Melayu. Beliau
memang meguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Sansekerta, Bahasa Kawi, dan
sebagainya. Dan, juga ilmu pengetahuan dan Agama. Disamping itu pandai membuat
senjata Keris. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat dikenal sangat bijaksana dan
memperhatikan rakyat Sumenep, oleh karena itu ia sangat disegani dan dijunjung
tinggi oleh rakyat Sumenep sampai sekarang.
Nama-Nama Raja
Dan Bupati Sumenep…
1 ARIO BANYAK
WIDE ( Ario Wiraraja ) 1269 - 1292 SINGOSARI / TUMAPEL
~ Kertanegara 1268 - 1292 ~ Abdi Raja Tumapel
~ Wijaya 1292 - 1309 ~ Kraton di Bat Putih
~ Membantu Raden Wijaya membangun Majapahit Tahun 1292
2 ARIO BANGAH ( Ario Wiraraja ) 1292 - 1301 MAJAPAHIT
~ R. Wijaya 1292 - 1309 ~ Kerajaan disebut SUMENEP di Bana Sareh
3 ARIO DANUR WENDO 1301 - 1311 MAJAPAHIT ( Lembu Surenggono )
~ Jayanegara
~ Kerajaan di Aeng Anyar ( Tanjung )
4 ARIO ASRAPATI 1311 - 1319 MAJAPAHIT
~ Jayanegara 1309 - 1328
5 PENEMBAHAN JOKARSARI 1319 - 1331 MAJAPAHIT
~ Tribhuana Tungga Dewi 1328 - 1350
6 PANEMBAHAN MONDOROKO 1331 - 1339 MAJAPAHIT ( Raden Piturut )
~ Gajah Mada 1336 - 1364
~ Kraton di Keles
7 P. BUKABU NOTOPROJO 1339 - 1348 MAJAPAHIT
~ Kraton di Bukabu
8 P. BARAGUNG NATANINGRAT 1338 - 1358 MAJAPAHIT
~ Hayam Wuruk 1350 - 1389
~ Kraton di Baragung
9 R. AGUNG RAWIT (Sacoadiningrat I) 1358 - 1366 MAJAPAHIT
~ Kraton di Banasareh
10 T. GAJAH PRAMUDO (Sacoadiningrat II) 1366 - 1386 MAJAPAHIT
11 PANEMBAHAN BLINGI (Ario Pulang Jiwo) 1386 - 1399 MAJAPAHIT
~ Wikrama Wardhana 1389 - 1427
~ Kraton di Blingi
12 PANGERAN ADIPODAY (Ario Baribin) 1399 - 1415 MAJAPAHIT
~ Kraton di Nyamplong
13 PANGERAN JOKOTOLE 1415 - 1460 MAJAPAHIT (Secoadingrat III / Ario Jaran Panole)
~ Suhita 1427 - 1447
~ Kraton di Banasareh Lapataman
~ Kertawijaya 1451 - 1453
~ Masuk Islam
~ Sang Sinagara 1451 - 1453
~ Melawan Dampo Awang (Cina)
~ pendiri pintuGerbang Kerajaan Majapahit
14 R. ARIO WEGONONDO (Secoadiningrat IV) 1460 - 1502 MAJAPAHIT
~ Bhre Wengker 1456 - 1466
~ Kraton di Gapura
~ Mjapahit surut tahun 1478
15 PANGERAN SIDING PURI (Secoadiningrat V 1502 - 1559 MAJAPAHIT atau Ario Wonoboyo)
~ Bhre Pandan Salas 1466 - 1468
~ Kraton di Parsanga
~ Singawardhana 1468 - 1474 kerajaan disebut SUMEKAR
~ Majapahit lenyap tahun 1525
16 RT. KANDURUAN 1559 - 1562 BINTORO, DEMAK
~ Girindra Wardhana 1486 - 1527
~ Putra Raden Patah
~ Kraton di Karang Sabu
17 P. WETAN dan P. LOR 1562 - 1567 DEMAK
~ Adipati Unus 1518 - 1521
~ Putra Kanduruan
~ Sultan Trenggono 1521 - 1550
~ Tiap tahun bergantian ke Demak Diserang Bali, menang
18 RADEN KEDUK 1567 - 1574 DEMAK / PAJANG
~ Sultan Hadiwijaya 1568 - 1582
19 RADEN RAJASA 1574 - 1599 MATARAM
~ Sutawijaya 1586 - 1601
20 RADEN ABDULLAH (Cokronegoro 1) 1589 - 1626 MATARAM
~ Mas Jolang 1601 - 1613
~ Madura dikuasai Sultan Agung
~ Sultan Agung 1613 - 1645
~ Kratonnya di Karang Toroy
21 PANGERAN ANGGADIPA 1626 - 1644 MATARAM
~ Amangkurat I 1645 - 1677
~ Mendirikan Masjid Lama di Kepanjen, 1639
~ Asal dari Jepara
~ Kratonnya di Karang Toroy
22 T. JAYENG PATIH 1644 - 1648 SAMPANG – MATARAM
~ Putra Cakraningrat Sampang
~ Kratonnya di Karang Toroy
23 RADEN BOGAN (T. Yudonegoro, Macan 1648 - 1672 MATARAM – KOMPENI
Wulan)
~ Amangkurat II 1677 - 1703
~ Diangkat oleh Trunojoyo Trunojoyo kalah, Sumenep dihadiahkan kepada VOC
~ Kratonnya di Karang Toroy
24 P.T. PULANGJIWO 1672 - 1678 KOMPENI (VOC)
~ Cakraningrat wafat, Madura ke tangan Mataram, 1704
~ Kratonnya di Karang Toroy
25 PANEMBAHAN ROMO 1678 - 1709 KOMPENI - MATARAM
~ Membangun makam Asta Tinggi
~ Kratonnya di Karang Toroy
26 R.T. WOROMENGGOLO (Purwonegoro) 1709 - 1731 KOMPENI (VOC)
~ Kratonnya di Karang Toroy
27 RADEN AKHMAT (R. Jimat, Cokronegoro III) 1731 - 1744 KOMPENI (VOC)
~ Kuasai Besuki dan Blambangan
~ Kratonnya di Karang Toroy
28 RADEN ALZA (P. Lolos / Cokronegoro IV) 1744 - 1749 KOMPENI (VOC)
~ Lolos karena diserang oleh Kiai Lesap
~ Kratonnya di Karang Toroy
29 KIAI LESAP 1749 - 1750 ~ Dikuasai Bangkalan, Kiai Lesap
~ Kratonnya di Karang Toroy
30 R. AYU TIRTONEGORO (R. Ayu Rasmana) 1750 - 1762 VOC – G.G. VAN Imhoff
~ Kraton di Pajagalan kawin dengan Bendoro Saud Membantu VOC menyerang
~ Bendoro Saud diangkat VOC Bangkalan, menang menjadi Sultan Sumenep (R.T. Tirtonegoro)
31 PENEMBAHAN SUMOLO 1762 - 1811 KOMPENI / PEMERINTAH HINDIA
~ Negara aman dan makmur (R. Asirudin, T.A. Notokusumo) BELANDA - VOC
~ Bantu Belanda serang
~ VOC dibubarkan: 1799 Blambangan, dihadiahi daerah
~ Pemerintah Hindia Penarukan Belanda mulai 1800
~ Mendirikan Kraton Sumenep tahun 1764
~ Mendirikan Masjid Agung, 1781
32 ABDURKHMAN PAKUNATANINGRAT 1811 - 1854 PEMERINTAH HINDIA BELANDA - INGGRIS
~ Negara aman dan makmur (Sultan Sumenep)
~ Membantu Belanda membasmi : Pemetaan wilayah, pembuatan Perang Diponegoro, Perang Bone, perahu, kapal perang, ukir-ukiran, Perang Bali (3 kali), Perang Cirebon rumah bagus berdinding tembok
~ Membantu T.S. Raffles menyusun buku
~ Ilmuwan dan Ulama, banyak History of Java clan menerjemahkan berjasa pada Belanda dan batu bertulis Sansekerta ke dalam Inggris. Mendapat bintang dari
bahasa Melayu Belanda dan gelar Doktor ke -
susastraan dari Inggris
~ Pemerintahan Inggris di Indonesia 1811 - 1816
~ Empat putranya: P. Komel, Pi. Leknan, P. Meriem, P. Kapaleri, menjadi perwira berpangkat militer Belanda.
~ Kraton di Pajagalan
33 PANEMBAHAN MOH. SOLEH 1854 - 1879 PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
~ Negara kacau. (P. Notokusumo II)
~ Membantu Belanda menyerang Aceh
~ Putra-putranya saling memfitnah.
~ Isi Kraton makin berkurang untuk
~ Hadiah pemujinya.
~ Pajak melilit tubuh rakyat.
~ Dapat bintang dari Pemerintah Belanda
~ Kraton di Pajagalan
34 P. MANGKUADININGRAT 1879 - 1901 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Bupati digaji F. 1000,- per bulan. HINDIA BELANDA 1881: Landmeter
~ Bangsawan dapat uang ganti rugi dan seterusnya diganti dengan onderstand (tunjangan)
~ 1891 pensiun da¬pat pangkat Kolonel tituler
~ Putranya 30 orang ditunjang masing-masing F. 70,-/bulan. yang kerja dicabut onderstandnya
~ Kraton di Pajagalan
35 RTA. PRATAMINGKUSUMO 1901 - 1926 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Digaji Belanda (PegawaiBelanda). HINDIA BELANDA
~ Kraton di Pajagalan
36 R.T.A. PRABUWINOTO 1926 - 1929 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Digaji Belanda (Tamatan HINDIA BELANDA Bestuurschool di Batavia).
~ Kraton di Pajagalan
37 R.T.A. SAMDIKUN 1929 - 1947 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Pegawai Belanda HINDIA BELANDA KURUN PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI
38 R.P. AMIJOYO 1947 - 1949 PEM. BELANDA - PEMERINTAHAN RI
~ Negara Madura
39 R.P.M. ALI PRATAMINGKUSUMO 1949 - 1954 PEMERINTAH INDONESIA
~ (20.02 - 48 s/d Maret 1950)
40 R.M. RUSLAN WONGSOKUSUMO 1954 - 1956 PEMERINTAH RI
~ RIS : 27-12-1949 s/d 19-05-1950
41 R.A.M. RUSLAN CAKRANINGRAT 1956 - 1958 PEMERINTAH RI
42 R SOERAKHMAD PRAWIROJOYO 1958 - 1960 PEMERINTAH RI
~ Pemerintahan dualisme,
menurut UU. No. L/1957
43 R. ACHYAK SOSROSUGONDO 1958 - 1960 PEMERINTAH RI
44 R. ABDULLAH MANGUNSISWO 1960 - 1963 PEMERINTAH RI
~ Kenpres No. VI/1959
45 Drs. ABDURRACHMAN 1963 - 1974 PEMERINTAH RI
~ Mendirikan Museum Sumenep
46 R.P. MACHMUD S 1974 - 1975 PEMERINTAH RI
47 RADEN SOEMAR'OEM 1975 - 1985 PEMERINTAH RI
48 R. SOEGONDO 1985 - 1995 PEMERINTAH RI
49 Kol. Art. H. Soekarno Marsaid 1995 - 2000 PEMERINTAH RI
50 KH. Moh. Ramdlan Siradj, SE, MM 2000 - 2010 PEMERINTAH RI
~ Kertanegara 1268 - 1292 ~ Abdi Raja Tumapel
~ Wijaya 1292 - 1309 ~ Kraton di Bat Putih
~ Membantu Raden Wijaya membangun Majapahit Tahun 1292
2 ARIO BANGAH ( Ario Wiraraja ) 1292 - 1301 MAJAPAHIT
~ R. Wijaya 1292 - 1309 ~ Kerajaan disebut SUMENEP di Bana Sareh
3 ARIO DANUR WENDO 1301 - 1311 MAJAPAHIT ( Lembu Surenggono )
~ Jayanegara
~ Kerajaan di Aeng Anyar ( Tanjung )
4 ARIO ASRAPATI 1311 - 1319 MAJAPAHIT
~ Jayanegara 1309 - 1328
5 PENEMBAHAN JOKARSARI 1319 - 1331 MAJAPAHIT
~ Tribhuana Tungga Dewi 1328 - 1350
6 PANEMBAHAN MONDOROKO 1331 - 1339 MAJAPAHIT ( Raden Piturut )
~ Gajah Mada 1336 - 1364
~ Kraton di Keles
7 P. BUKABU NOTOPROJO 1339 - 1348 MAJAPAHIT
~ Kraton di Bukabu
8 P. BARAGUNG NATANINGRAT 1338 - 1358 MAJAPAHIT
~ Hayam Wuruk 1350 - 1389
~ Kraton di Baragung
9 R. AGUNG RAWIT (Sacoadiningrat I) 1358 - 1366 MAJAPAHIT
~ Kraton di Banasareh
10 T. GAJAH PRAMUDO (Sacoadiningrat II) 1366 - 1386 MAJAPAHIT
11 PANEMBAHAN BLINGI (Ario Pulang Jiwo) 1386 - 1399 MAJAPAHIT
~ Wikrama Wardhana 1389 - 1427
~ Kraton di Blingi
12 PANGERAN ADIPODAY (Ario Baribin) 1399 - 1415 MAJAPAHIT
~ Kraton di Nyamplong
13 PANGERAN JOKOTOLE 1415 - 1460 MAJAPAHIT (Secoadingrat III / Ario Jaran Panole)
~ Suhita 1427 - 1447
~ Kraton di Banasareh Lapataman
~ Kertawijaya 1451 - 1453
~ Masuk Islam
~ Sang Sinagara 1451 - 1453
~ Melawan Dampo Awang (Cina)
~ pendiri pintuGerbang Kerajaan Majapahit
14 R. ARIO WEGONONDO (Secoadiningrat IV) 1460 - 1502 MAJAPAHIT
~ Bhre Wengker 1456 - 1466
~ Kraton di Gapura
~ Mjapahit surut tahun 1478
15 PANGERAN SIDING PURI (Secoadiningrat V 1502 - 1559 MAJAPAHIT atau Ario Wonoboyo)
~ Bhre Pandan Salas 1466 - 1468
~ Kraton di Parsanga
~ Singawardhana 1468 - 1474 kerajaan disebut SUMEKAR
~ Majapahit lenyap tahun 1525
16 RT. KANDURUAN 1559 - 1562 BINTORO, DEMAK
~ Girindra Wardhana 1486 - 1527
~ Putra Raden Patah
~ Kraton di Karang Sabu
17 P. WETAN dan P. LOR 1562 - 1567 DEMAK
~ Adipati Unus 1518 - 1521
~ Putra Kanduruan
~ Sultan Trenggono 1521 - 1550
~ Tiap tahun bergantian ke Demak Diserang Bali, menang
18 RADEN KEDUK 1567 - 1574 DEMAK / PAJANG
~ Sultan Hadiwijaya 1568 - 1582
19 RADEN RAJASA 1574 - 1599 MATARAM
~ Sutawijaya 1586 - 1601
20 RADEN ABDULLAH (Cokronegoro 1) 1589 - 1626 MATARAM
~ Mas Jolang 1601 - 1613
~ Madura dikuasai Sultan Agung
~ Sultan Agung 1613 - 1645
~ Kratonnya di Karang Toroy
21 PANGERAN ANGGADIPA 1626 - 1644 MATARAM
~ Amangkurat I 1645 - 1677
~ Mendirikan Masjid Lama di Kepanjen, 1639
~ Asal dari Jepara
~ Kratonnya di Karang Toroy
22 T. JAYENG PATIH 1644 - 1648 SAMPANG – MATARAM
~ Putra Cakraningrat Sampang
~ Kratonnya di Karang Toroy
23 RADEN BOGAN (T. Yudonegoro, Macan 1648 - 1672 MATARAM – KOMPENI
Wulan)
~ Amangkurat II 1677 - 1703
~ Diangkat oleh Trunojoyo Trunojoyo kalah, Sumenep dihadiahkan kepada VOC
~ Kratonnya di Karang Toroy
24 P.T. PULANGJIWO 1672 - 1678 KOMPENI (VOC)
~ Cakraningrat wafat, Madura ke tangan Mataram, 1704
~ Kratonnya di Karang Toroy
25 PANEMBAHAN ROMO 1678 - 1709 KOMPENI - MATARAM
~ Membangun makam Asta Tinggi
~ Kratonnya di Karang Toroy
26 R.T. WOROMENGGOLO (Purwonegoro) 1709 - 1731 KOMPENI (VOC)
~ Kratonnya di Karang Toroy
27 RADEN AKHMAT (R. Jimat, Cokronegoro III) 1731 - 1744 KOMPENI (VOC)
~ Kuasai Besuki dan Blambangan
~ Kratonnya di Karang Toroy
28 RADEN ALZA (P. Lolos / Cokronegoro IV) 1744 - 1749 KOMPENI (VOC)
~ Lolos karena diserang oleh Kiai Lesap
~ Kratonnya di Karang Toroy
29 KIAI LESAP 1749 - 1750 ~ Dikuasai Bangkalan, Kiai Lesap
~ Kratonnya di Karang Toroy
30 R. AYU TIRTONEGORO (R. Ayu Rasmana) 1750 - 1762 VOC – G.G. VAN Imhoff
~ Kraton di Pajagalan kawin dengan Bendoro Saud Membantu VOC menyerang
~ Bendoro Saud diangkat VOC Bangkalan, menang menjadi Sultan Sumenep (R.T. Tirtonegoro)
31 PENEMBAHAN SUMOLO 1762 - 1811 KOMPENI / PEMERINTAH HINDIA
~ Negara aman dan makmur (R. Asirudin, T.A. Notokusumo) BELANDA - VOC
~ Bantu Belanda serang
~ VOC dibubarkan: 1799 Blambangan, dihadiahi daerah
~ Pemerintah Hindia Penarukan Belanda mulai 1800
~ Mendirikan Kraton Sumenep tahun 1764
~ Mendirikan Masjid Agung, 1781
32 ABDURKHMAN PAKUNATANINGRAT 1811 - 1854 PEMERINTAH HINDIA BELANDA - INGGRIS
~ Negara aman dan makmur (Sultan Sumenep)
~ Membantu Belanda membasmi : Pemetaan wilayah, pembuatan Perang Diponegoro, Perang Bone, perahu, kapal perang, ukir-ukiran, Perang Bali (3 kali), Perang Cirebon rumah bagus berdinding tembok
~ Membantu T.S. Raffles menyusun buku
~ Ilmuwan dan Ulama, banyak History of Java clan menerjemahkan berjasa pada Belanda dan batu bertulis Sansekerta ke dalam Inggris. Mendapat bintang dari
bahasa Melayu Belanda dan gelar Doktor ke -
susastraan dari Inggris
~ Pemerintahan Inggris di Indonesia 1811 - 1816
~ Empat putranya: P. Komel, Pi. Leknan, P. Meriem, P. Kapaleri, menjadi perwira berpangkat militer Belanda.
~ Kraton di Pajagalan
33 PANEMBAHAN MOH. SOLEH 1854 - 1879 PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
~ Negara kacau. (P. Notokusumo II)
~ Membantu Belanda menyerang Aceh
~ Putra-putranya saling memfitnah.
~ Isi Kraton makin berkurang untuk
~ Hadiah pemujinya.
~ Pajak melilit tubuh rakyat.
~ Dapat bintang dari Pemerintah Belanda
~ Kraton di Pajagalan
34 P. MANGKUADININGRAT 1879 - 1901 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Bupati digaji F. 1000,- per bulan. HINDIA BELANDA 1881: Landmeter
~ Bangsawan dapat uang ganti rugi dan seterusnya diganti dengan onderstand (tunjangan)
~ 1891 pensiun da¬pat pangkat Kolonel tituler
~ Putranya 30 orang ditunjang masing-masing F. 70,-/bulan. yang kerja dicabut onderstandnya
~ Kraton di Pajagalan
35 RTA. PRATAMINGKUSUMO 1901 - 1926 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Digaji Belanda (PegawaiBelanda). HINDIA BELANDA
~ Kraton di Pajagalan
36 R.T.A. PRABUWINOTO 1926 - 1929 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Digaji Belanda (Tamatan HINDIA BELANDA Bestuurschool di Batavia).
~ Kraton di Pajagalan
37 R.T.A. SAMDIKUN 1929 - 1947 DIKUASAI LANGSUNG OLEH PEMERINTAH
~ Pegawai Belanda HINDIA BELANDA KURUN PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI
38 R.P. AMIJOYO 1947 - 1949 PEM. BELANDA - PEMERINTAHAN RI
~ Negara Madura
39 R.P.M. ALI PRATAMINGKUSUMO 1949 - 1954 PEMERINTAH INDONESIA
~ (20.02 - 48 s/d Maret 1950)
40 R.M. RUSLAN WONGSOKUSUMO 1954 - 1956 PEMERINTAH RI
~ RIS : 27-12-1949 s/d 19-05-1950
41 R.A.M. RUSLAN CAKRANINGRAT 1956 - 1958 PEMERINTAH RI
42 R SOERAKHMAD PRAWIROJOYO 1958 - 1960 PEMERINTAH RI
~ Pemerintahan dualisme,
menurut UU. No. L/1957
43 R. ACHYAK SOSROSUGONDO 1958 - 1960 PEMERINTAH RI
44 R. ABDULLAH MANGUNSISWO 1960 - 1963 PEMERINTAH RI
~ Kenpres No. VI/1959
45 Drs. ABDURRACHMAN 1963 - 1974 PEMERINTAH RI
~ Mendirikan Museum Sumenep
46 R.P. MACHMUD S 1974 - 1975 PEMERINTAH RI
47 RADEN SOEMAR'OEM 1975 - 1985 PEMERINTAH RI
48 R. SOEGONDO 1985 - 1995 PEMERINTAH RI
49 Kol. Art. H. Soekarno Marsaid 1995 - 2000 PEMERINTAH RI
50 KH. Moh. Ramdlan Siradj, SE, MM 2000 - 2010 PEMERINTAH RI
51. Drs. KH. A.
Busro Karim, M.si 2010 – Sekarang PEMERINTAH RI
Profil Kabupaten Sumenep
Nama Resmi : Kabupaten Sumenep..
Provinsi : Jawa Timur.
Batas Wilayah : Utara:
Laut Jawa,
Selatan: Selat Madura,
Barat: Kabupaten Pamekasan
Timur: Laut Jawa/Laut Flores
Timur: Laut Jawa/Laut Flores
Luas Wilayah : 1.998,54 Km2
Wilayah
Administrasi : Kecamatan:
27, Kelurahan: 4, , Desa: 328…
(Agus Lempar)
2 comments
jika ada yang punya silsilah anak cucu panemahan muh. soleh ,saya ingin melihat.....saya punya kakek sudarmo alias raden joyoatruno (bondowoso)bin raden muhamad sholeh (sumenep) cuma mau mencari kecocokan aja ,belum tentu muhamad sholeh yang saya maksut
Sama saya mau mencari sisilah, saya punya kakek bernama Raden Muhammad Janoko (Besuki Situbondo) Bin Raden Muhammad Sholeh (Kepala Keraton Sumenep), benar apa nggaknya?, klu ada yg tau bisa me wa dinomor saya 0813-5137-4077.
Posting Komentar