Sapekerap.blogspot.com 10/08/2013 – Jelang berakhirnya ISL 2012/2013 persaingan bukan hanya terjadi di papan atas, tapi persaingan yang tak kalah sengit terjadi di zona degradasi. Saat ini, PSPS Pekanbaru menjadi tim yang berada di dasar klasemen, dengan hanya mengoleksi 17 poin dari 30 pertandingan. Penurunan kekuatan tim akibat hengkangnya para pemain pilar, jelang putaran kedua, membuat PSPS tak pernah meraih poin di putaran kedua. Ini tak lepas dari imbas krisi finansial yang terjadi. Kendati masih menyisakan 4 laga lagi, peluang PSPS untuk bisa lolos dari degradasi sangat sulit. Apalagi, pada dua laga terakhir, mereka harus bertandang ke markas Mitra Kukar dan Persisam Putra Samarinda. Sebelumnya, PSPS akan menjamu Pelita Bandung Raya, dan Persija Jakarta. Dua tim lainnya yang saat ini berada di zona degradasi adalah Pelita Bandung Raya (Posisi 16) dan Persidafon Dafonsoro (17). Keduanya sama-sama mengoleksi 26 poin, namun Pelita Bandung Raya unggul jumlah sisa pertandingan, karena baru bermain sebanyak 28 kali. Sedangkan Persidafon sudah tampil 30 kali dan menyisakan 4 pertandingan lagi. Persidafon sendiri, baru saja mengalami grafik peningkatan, usai meraih dua kemenangan kandang atas Persela dan Madura United. Pada empat laga berikutnya, Persidafon harus bertandang ke Persib (20/8) dan Persita (25/8), serta menjadi tuan rumah saat meladeni Arema Indonesia (3/9), dan Gresik United (7/9). Upaya Persidafon diyakini bakal menemui jalan terjal, mengingat lawan yang dihadapi, seperti Persib Bandung dan Arema, tengah berjuang juga untuk finish di posisi runner-up. Persita pun tentunya tak ingin kehilangan poin, agar benar-benar aman dari zona merah. Sedangkan Gresik United, performanya di akhir musim terus menanjak. Masih tersisa 6 pertandingan, membuat The Boys are Back memiliki peluang mendulang poin lebih banyak. Namun, hal itu bisa saja menjadi kesulitan tersendiri, karena empat diantaranya harus dilakoni The Boys are Back di kandang lawan. Setelah away ke markas PSPS (20/8), Pelita akan menjamu Persisam (25/8) dan Mitra Kukar (28/8), serta tiga kali bertandang ke Persija (31/8), Barito Putera (3/9), dan Persiba (7/9). Satu strip di atas Pelita Bandung Raya adalah Persiwa Wamena (posisi 15), yang berarti di zona play-off. Ini menjadi musim terburuk bagi Persiwa Wamena, yang biasanya selalu konsisten di papan tengah, bahkan papan atas. Predikat sebagai jago kandang pun sudah luntur, setelah beberapa kekalahan di kandang sendiri, termasuk kalah 0-2 dari Persipura, Rabu (31/7), sekaligus memastikan gelar juara untuk Persipura. Empat laga sisa yang dimiliki Persiwa, away ke Madura United (23/8) dan Persela (27/8), home melawan Persita (3/9) dan Persib (7/9), harus dimaksimalkan dengan poin penuh, bila tidak ingin tampil di laga play-off melawan peringkat 4 Divisi Utama 2012/2013, atau bahkan tergelincir ke zona degradasi langsung. Menariknya, selisih poin dari zona merah dengan beberapa klub di atasnya juga sangat tipis. Persita Tangerang (Posisi 14) hanya terpaut satu poin atas Persiwa. Persiba (Posisi 13) pun hanya unggul dua poin atas tim Badai Pegunungan. Bahkan, Persija (posisi12) dan Persela (11), harus segera mengamankan minimal 39 poin, untuk mengamankan dari zona degradasi. Jika tidak mampu memaksimalkan setiap laga sisa, bisa saja terancam oleh tim di bawahnya. Jumlah pertandingan sisa dan selisih poin yang tidak terpaut jauh tersebut, membuat persaingan klub untuk lolos dari jerat degradasi menjadi tetap sengit hingga akhir musim. Inilah yang membuat daya tarik kompetisi Indonesia Super League 2012/2013 tetap terjaga hingga akhir musim, walau sang kampiun telah lahir. (Al/ Sapekerap.blogspot.com)
Unordered List
Sabtu, 10 Agustus 2013
0 Perseteruan Hebat Zona Degradasi
Sapekerap.blogspot.com 10/08/2013 – Jelang berakhirnya ISL 2012/2013 persaingan bukan hanya terjadi di papan atas, tapi persaingan yang tak kalah sengit terjadi di zona degradasi. Saat ini, PSPS Pekanbaru menjadi tim yang berada di dasar klasemen, dengan hanya mengoleksi 17 poin dari 30 pertandingan. Penurunan kekuatan tim akibat hengkangnya para pemain pilar, jelang putaran kedua, membuat PSPS tak pernah meraih poin di putaran kedua. Ini tak lepas dari imbas krisi finansial yang terjadi. Kendati masih menyisakan 4 laga lagi, peluang PSPS untuk bisa lolos dari degradasi sangat sulit. Apalagi, pada dua laga terakhir, mereka harus bertandang ke markas Mitra Kukar dan Persisam Putra Samarinda. Sebelumnya, PSPS akan menjamu Pelita Bandung Raya, dan Persija Jakarta. Dua tim lainnya yang saat ini berada di zona degradasi adalah Pelita Bandung Raya (Posisi 16) dan Persidafon Dafonsoro (17). Keduanya sama-sama mengoleksi 26 poin, namun Pelita Bandung Raya unggul jumlah sisa pertandingan, karena baru bermain sebanyak 28 kali. Sedangkan Persidafon sudah tampil 30 kali dan menyisakan 4 pertandingan lagi. Persidafon sendiri, baru saja mengalami grafik peningkatan, usai meraih dua kemenangan kandang atas Persela dan Madura United. Pada empat laga berikutnya, Persidafon harus bertandang ke Persib (20/8) dan Persita (25/8), serta menjadi tuan rumah saat meladeni Arema Indonesia (3/9), dan Gresik United (7/9). Upaya Persidafon diyakini bakal menemui jalan terjal, mengingat lawan yang dihadapi, seperti Persib Bandung dan Arema, tengah berjuang juga untuk finish di posisi runner-up. Persita pun tentunya tak ingin kehilangan poin, agar benar-benar aman dari zona merah. Sedangkan Gresik United, performanya di akhir musim terus menanjak. Masih tersisa 6 pertandingan, membuat The Boys are Back memiliki peluang mendulang poin lebih banyak. Namun, hal itu bisa saja menjadi kesulitan tersendiri, karena empat diantaranya harus dilakoni The Boys are Back di kandang lawan. Setelah away ke markas PSPS (20/8), Pelita akan menjamu Persisam (25/8) dan Mitra Kukar (28/8), serta tiga kali bertandang ke Persija (31/8), Barito Putera (3/9), dan Persiba (7/9). Satu strip di atas Pelita Bandung Raya adalah Persiwa Wamena (posisi 15), yang berarti di zona play-off. Ini menjadi musim terburuk bagi Persiwa Wamena, yang biasanya selalu konsisten di papan tengah, bahkan papan atas. Predikat sebagai jago kandang pun sudah luntur, setelah beberapa kekalahan di kandang sendiri, termasuk kalah 0-2 dari Persipura, Rabu (31/7), sekaligus memastikan gelar juara untuk Persipura. Empat laga sisa yang dimiliki Persiwa, away ke Madura United (23/8) dan Persela (27/8), home melawan Persita (3/9) dan Persib (7/9), harus dimaksimalkan dengan poin penuh, bila tidak ingin tampil di laga play-off melawan peringkat 4 Divisi Utama 2012/2013, atau bahkan tergelincir ke zona degradasi langsung. Menariknya, selisih poin dari zona merah dengan beberapa klub di atasnya juga sangat tipis. Persita Tangerang (Posisi 14) hanya terpaut satu poin atas Persiwa. Persiba (Posisi 13) pun hanya unggul dua poin atas tim Badai Pegunungan. Bahkan, Persija (posisi12) dan Persela (11), harus segera mengamankan minimal 39 poin, untuk mengamankan dari zona degradasi. Jika tidak mampu memaksimalkan setiap laga sisa, bisa saja terancam oleh tim di bawahnya. Jumlah pertandingan sisa dan selisih poin yang tidak terpaut jauh tersebut, membuat persaingan klub untuk lolos dari jerat degradasi menjadi tetap sengit hingga akhir musim. Inilah yang membuat daya tarik kompetisi Indonesia Super League 2012/2013 tetap terjaga hingga akhir musim, walau sang kampiun telah lahir. (Al/ Sapekerap.blogspot.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar