Unordered List

Jumat, 16 Agustus 2013

0 Dua Pesawat Belanda Rontok di Langit Madura

Tulisan ini Khusus memperingati HUT Kemerdekaan R.I ke 68 dan membuktikan bahwa putra-putra terbaik dari Madura juga turut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Bangsa tercinta ini.
Pada tanggal 4 Agustus 1947, sekitar pukul 06:00 dua pesawat tempur Belanda mengadakan pengintaian ke Kota Bangkalan dan sekitarnya. Setelah berputar-putar lebih dari setengah jam lamanya, lalu ia kembali ke pangkalannya melalui Jaddih ke Selatan dan melewati diatas pertahanan kita di Desa Buluh/Pedeng yang dipimpin Letnan Jamaluddin yang masuk Kompi I dibawah pimpinan Kapten RP. Abdul Fatah dari Batalyon I. Dalam pertahanan itu telah disiagakan 1 pucuk mitraliur 12,7 mm, 2 pucuk pom-pom caliber 20 mm.
Begitu pesawat musuh melintasi pertahanan kita, komando tembak terus diberikan oleh Ruslan sebagai Wakil Komando Seksi. Satu pesawat musuh tertembak jatuh, kurang lebih 300 meter didepan pertahanan kita, sedang yang satunya lagi jatuh dilaut antara Socah dan Gresik.
Tidak lama kemudian Mustang-mustang Belanda dengan formasi zig-zag berputar-putar diatas pertahanan kita sambil menjatuhkan bpm-bom dan roket-roket. Kemudian setelah pertempuran berlangsung kurang lebih 20 menit, pesawat-pesawat musuh mengubah formasi, satu persatu menghujani tembakan dengan mitraliurnya, sehingga dipihak kita jatuh beberapa korban, yakni Jalman, Sudirman, Adram, Polidin dan Imran. Sedangkan Sersan Wiromad mederita luka-luka. Pertempuran itu memakan waktu lebih 1 jam.
Satu jam setelah pertempuran diatas, pesawat-pesawat tempur Belanda dating lagi terus menembaki kubu-kubu pertahanan kita, praktis dari kita sudah tidak ada perlawanan lagi, mungkin karena menipisnya persediaan amunisi serta menghindarkan korban lebih banyak.
Pertahanan ditinggalkan sambil membawa korban yang gugur dan luka-luka ke Rumah Sakit Bangkalan. Hanya Komandan seksinya sendiri tetap tinggal ditempat (Pedeng) sambil memikirkan senjata-senjata yang tidak mungkin dipindahkan lagi karena berat dan anak buahnya sudah panic serta kendaraan-kendaraan untuk mengangkut ke tempat lain tidak ada. Jalan satu-satunya yang dapat ditempuh adalah mengambil alat-alat yang terpenting dari senjata-senjata itu berikut peluru-pelurunya dibuang ke sumur.

Peristiwa rontoknya dua pesawat terbang Belanda tersebut, benar-benar merupakan suatu yang luar biasa yang telah menimbulkan kebanggaan dan mampu mempertebal semangat juang prajurit, dan meninggalkan kepercayaan rakyat kepada tentaranya.

(Agus Lempar di Kutip dari Buku Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Madura)

Posting Komentar

Recent Posts

Label

Archive

Infos

More Text

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

About Me

Agus Lempar
Ada Dan Selalu Siap Untuk Anda...
Lihat profil lengkapku

Followers

Popular Posts

Blogger templates

 

Blogger news

Blogroll

About